Latest Updates
SELAMAT DATANG DI BLOGNYA PENDIDIKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA SEMOGA BERMANFAAT

Pemerintah Segera Bayarkan Gaji Ke-13 dan 14 ke PNS di Bulan Juni 2016

Pemerintah menganggarkan dana belasan triliun rupiah untuk pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun ini. Gaji ke-14 akan dicarikan lebih awal pada Juni dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR), sedangkan gaji ke-13 menyusul dibayarkan pada bulan berikutnya. 

“Gaji ke-14 anggarannya sekitar Rp7-8 triliun, gaji ke-13 anggarannya lebih dari itu sedikit, tidak banyak,” tutur Askolani, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/5).

Askolani menjelaskan besaran gaji ke-13 yang dibayarkan ke Pegawai Sipil Negara (PNS) sesuai dengan gaji pokok dan tunjangan jabatan serta tunjangan lain. Peruntukkan dari gaji ke-13 adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak aparatur negara. 

Sementara gaji ke-14, lanjut Askolani, merupakan istilah lain dari THR yang diberikan sesuai dengan gaji pokok ASN. Rencananya, abdi negara akan menerima gaji ke-14 lebih dahulu dibandingkan gaji ke-13 yaitu pada Juni atau sebelum perayaan Idul Fitri 1437 H yang diperkirakan jatuh pada 6-7 Juli 2016. 

“Waktu penyaluran gaji ke-13 dan ke-14 bisa saja berbeda. Masuk sekolah kan pada 18 Juli 2016. Sementara, lebaran 6 Juli ya. Biasanya, THR kan harus dikasihkan seminggu dua minggu sebelum lebaran,” tuturnya. 

Sebagai informasi, rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang Pemberian THR Tahun Anggaran 2016 dan RPP tentang Pemberian Gaji Ke-13 masih  dalam proses pengesahan. Saat ini, kedua RPP tersebut  masih berada di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) setelah sebelumnya dilakukan harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pentingnnya Peran Orang Tua, Sekolah dan Pemerintah Dalam Dunia Pendidikan

Salam Edukasi. Sudah lama admin tidak mengudara dalam memberikan informasi tentang dunia pendidikan yang terupdate dan valid. Kali ini admin akan menulis sebuah artikel tentang "Pentingnnya Peran Orang Tua, Sekolah dan Pemerintah Dalam Dunia Pendidikan". Dalam beberapa pekan yang lalu dunia pendidikan menjadi salah satu topik utama tentang masalah kriminalitas yang sebenarnya dapat diselesaikan secara musyawarah, namun hal itu tidak terjadi lagi di dalam negeri ini. Kenapa ???. hal ini disebabkan kurangnya komunikasi antara orang tua siswa, sekolah serta pemerintah dalam menyikapi permasalahan yang ada. Hal itu diperkuat oleh komunikasi yang terlampau sangat sulit untuk dilakukan. Beberapa faktor antara lain jika pihak sekolah mengundang orang tua siswa untuk hadir memenuhi undangan dari sekolah, pihak orang tua lebih mementingkan pekerjaannya di bandingkan dengan urusan yang berkenaan dengan penddikan anak mereka. 

Di samping itu pula terkesan pihak sekolah selaku penyelenggara pendidikan terkesan acuh sering mengambil keputusan dan kebijakan sendiri di bandingkan dengan harus musyawarah dengan para orang tua murid untuk menentukan kebijakan yang akan di ambil sebelum memutuskan sebuah kebijakan.

Hal ini lah yang berdampak pada buruknya sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Di samping itu juga orang tua siswa terkesan selalu mengedepankan ego mereka di bandingkan harus berkomunikasi dengan sekolah seolah-olah anak mereka maupun orang tua siswa lebih benar dari pada sebelum mendengarkan penjelasan dari pihak sekolah.

Lain Dulu Lain Dengan Sekarang !!!!. Mengapa demikian, terkadang orang tua lebih mendengarkan pernyataan anak mereka tanpa harus berdiskusi terlebih dahulu menanyakan permasalahan anak mereka di sekolah. Hal ini diperkuat alasan para siswa yang selalu benar di bandingkan guru. sebaliknya orang tua selalu memberikan kesempatan anak mereka untuk selalu menang sendiri tanpa ada perasaan bersalah.

Seharusnya orang tua lebih tahu dengan prilaku anak mereka. Bagaimana tidak anak-anak selalu di benarkan dalam setiap perbuatan pada umumnya kesalaha mereka perbuat. Tanpa di sadari saat ini siswa-siswa terkadang selalu berbuat di luar kewajaran, etika yang buruk, bahasa dan sopan santun yang melebihi layaknya mereka seperti orang yang dewasa.  

Untuk itu perlu adanya pelurusan dalam mengambil kebijakan. Memang HAM selalu mengikat setiap perbuatan para guru di sekolah untuk tidak berbuat yang aneh pada anak didiknya. Pertanyaan sekarang adalah apakah anak didik pada umumnya sudah sesuai dengan apa yang mereka lakukan layaknya seperti siswa/pelajar yang terdidik.


Jadi admin mengambil kesimpulan bahwa peran orang tua, guru pada umumnya perlu adanya pertemuan yang intensif untuk memaparkan setiap gambaran pola aturan pada setiap dunia pendidikan umumnya di sekolah. Serta orang tua siswa tahu bagaimana prilaku anaknya saat di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini dilakukan agar ada perbandingan dan tidak serta merta menyalahkan pihak sekolah dalam memberikan sanksi kepada anak mereka. 

Komunikasi adalah hal yang terpenting agar antara orang tua murid dan sekolah lebih terjalin kerja samanya dan mencari solusi agar orang tua tahu bagaimana anak mereka saat berada di sekolah, dan pada saat berada di rumah.

Berita Lainnya